Garudayaksa.com, Jakarta - Pemerintah telah mengucurkan dana desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan untuk sekitar 81.000 desa. Dalam program yang telah dimulai sejak 2015 lalu itu dana yang dikucurkan terus meningkat. Anggaran yang dialokasikan untuk dana desa pada 2015 sebesar Rp 20,8 triliun, tahun 2016 sebanyak Rp 46,98 dan tahun 2017 ini sebanyak Rp 60 triliun.
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengatakan, pada tahun ini dana yang dialokasikan untuk dana desa sama seperti tahun 2018, yakni Rp 60 triliun. Novita menambahkan, meski jumlah dana sama dengan tahun sebelumnya. Namun formulasi pembagian sedikit berubah. Hal itu sejalan dengan bertambahnya jumlah desa dari sebanyak 74.910 desa pada 2017 menjadi.74.954 pada 2018.
Dengan alokasi anggaran yang begitu besar, Politisi Gerindra ini mengingatkan, agar perangkat desa hingga arapat di pemerintah pusat untuk bijak dan cermat menggunakan anggaran tersebut. Dia berharap, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan desa.
''Tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga ikut meningkatkan daya saing desa serta kemandirian ekonomi masyarakatnya,'' ujarnya dalam keterangan kepada Garudayaksa.com
Diketahui, pada alokasi tahun 2015 dana desa diberikan Rp20,67 triliun, hanya terserap 82%. Kemudian, tahun 2016 meningkat, terserap 97% lebih. Adapun penyerapan dana desa pada 2017 mencapai 98,47?ri total dana desa Rp60 triliun.
Dalam kesempatan itu, Novita juga menegaskan, jangan sampai dana desa dipolitisasi. Apalagi jelang tahun politik, pilkada serentak 2018 serta pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang. Dia pun mendorong transparansi dalam penyaluran serta penggunaan dana desa. ''Pemerintah harus menjamin, setiap rupiah yang dialokasikan dalam dana desa harus bebas dari kepentingan politik tertentu,'' tutup politisi Partai Gerindra asal Cilacap ini.
Dengan alokasi anggaran yang begitu besar, Politisi Gerindra ini mengingatkan, agar perangkat desa hingga arapat di pemerintah pusat untuk bijak dan cermat menggunakan anggaran tersebut. Dia berharap, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan desa.
''Tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga ikut meningkatkan daya saing desa serta kemandirian ekonomi masyarakatnya,'' ujarnya dalam keterangan kepada Garudayaksa.com
Diketahui, pada alokasi tahun 2015 dana desa diberikan Rp20,67 triliun, hanya terserap 82%. Kemudian, tahun 2016 meningkat, terserap 97% lebih. Adapun penyerapan dana desa pada 2017 mencapai 98,47?ri total dana desa Rp60 triliun.
Dalam kesempatan itu, Novita juga menegaskan, jangan sampai dana desa dipolitisasi. Apalagi jelang tahun politik, pilkada serentak 2018 serta pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang. Dia pun mendorong transparansi dalam penyaluran serta penggunaan dana desa. ''Pemerintah harus menjamin, setiap rupiah yang dialokasikan dalam dana desa harus bebas dari kepentingan politik tertentu,'' tutup politisi Partai Gerindra asal Cilacap ini.
(Tor)
