wasio embriyo

Senin, 05 Februari 2018

Novita Wijayanti Profile


Novita Wijayanti Profile

Hj. Novita Wijayanti S.E., M.M

Lahir     : Cilacap, 24/11/1979

Profesi  : Anggota DPR-RI (2014-2019)

Karier
  • Anggota DPR-RI (2014-2019)

Pendidikan
  • SMA Yos Sudarso Cilacap. (1994-1997)
  • S1 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (1997-2002)
  • S2 STIE Mitra Indonesia Yogyakarta (2003-2004)
Novita Wijayanti atau Novita lahir di Cilacap pada tanggal 24 Nopember 1979. Ia adalah anggota Fraksi Gerindra yang lolos sebagai Anggota DPR dapil Jawa Tengah VIII untuk periode 2014-2019. Sebelum terpilih dan bergabung dalam DPR – RI, Novita pernah menjadi Anggota FPDIP DPRD Jateng 2009-2013 dan 2004-2009, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jateng 2010-2013, Calon Bupati Cilacap pada Pilkada 2012 (didukung Demokrat, PDIP, PKS, PKB) namun kalah, Anggota GMNI (GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA), dan Taruna Merah Putih. Pada masa kerja 2014-2019 Novita menjabat pada Komisi V yang membidangi Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal, Meteorologi, Klimatologi & Geofisika. Novita juga pernah meraih penghargaan Anggota Dewan Termuda dan Peraih Suara Terbanyak. Tahun: 2004 dan The Most Brillian Wanita Citra.
Share:

Crane Roboh Tewaskan 4 Orang, DPR RI (Novita Wijayanti): Pidana dan Sanksi Keras


Crane Roboh Tewaskan 4 Orang, DPR: Pidana dan Sanksi Keras - JPNN.COM
jpnn.comJAKARTA - Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti menyesalkan peristiwa robohnya crane proyek double-double track di Jatinegara, Jakarta Timur, yang memakan empat korban jiwa pada Minggu (4/2).
Dia meminta pemerintah tidak mengabaikan faktor keselamatan saat menggenjot pembangunan infrastruktur.
Menurut Novita, Komisi V DPR sudah membahas persoalan keselamatan kerja dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono beberapa waktu lalu.
“Kemarin kami bahas dengan Menteri PU dan diharapkan menjadi perhatian khusus karena menyangkut keselamatan dan nyawa,” kata Novita kepada JPNN, Minggu (4/2).
Politikus asal Cilacap, Jawa Tengah, itu mendesak pihak berwenang mencari pihak yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Bahkan, dia menyarankan pemerintah tidak memberi izin kepada pihak yang mengerjakan proyek itu.
“Harus dicek track record yang mengerjakan. Kalau perlu pidana dan sanksi keras,” tegas politikus Partai Gerindra itu. (boy/jpnn)

Share:

Jumat, 02 Februari 2018

Novita Wijayanti : BURT DPR RI Perjuangkan Jamkestama Untuk Para Anggotanya

Novita Wijayanti perjuangkan BURT

Garudayaksa.com, Balikpapan.
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI meninjau langsung layanan Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) bagi para pesertanya di Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (30/1). BURT DPR meminta perlu adanya rekam medis para pejabat negara, khususnya Anggota DPR.
Dipimpin Wakil Ketua BURT DPR RI Novita Wijayanti, delegasi BURT berkesempatan meninjau sarana dan prasarana yang dimiliki RS Pertamina Balikpapan. Menurut Novita, fasilitas khususnya peralatan RS ini cukup baik, seperti sudah adanya alat untuk cek jantung.
“Diawal tahun, kita harapkan semuanya sudah terekam, sehingga dengan satu kartu itu bisa di rumah sakit provider manapun bisa melihat bahwa ada historis penyakit, kemudian juga obat apa saja yang sudah pernah dikonsumsi. Sehingga pada saat ada yang mengalami sakit, dokternya tidak perlu susah payah, tinggal melihat dari sejarahnya, jadi bisa tertangani dengan lebih tepat,” kata Novita.
Kemudian, tambah politisi F-Gerindra itu, kedepan diperlukan adanya koordinasi baik DPR atau pejabat negara dengan Jasindo dan rumah sakit yang ditunjuk menjadi provider dari Jasindo.
“Ini diperlukan adanya informasi dua arah. Jadi tidak hanya kita ingin apa, tetapi disitu terjalin komunikasi dengan baik. Sehingga apa yang menjadi tujuan kita itu bisa tercapai, tidak hanya untuk kita sendiri tetapi juga untuk masyarakat umumnya,” imbuh politisi asal dapil Jawa Tengah ini.
Dalam kesempatan itu, Direktur RS Pertamina Balikpapan Syamsul Bahri mengatakan, pihaknya sangat memahami kebutuhan yang dialami oleh Anggota DPR dalam memberikan pengabdiannya kepada negara.
“Mungkin, memang sudah menjadi tugas kami, karena sudah memilih profesi kesehatan. Maka Insya Allah, harapan untuk memberikan yang terbaik itu sudah menjadi tujuan bersama dan akan kami usahakan selalu,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini juga diikuti oleh Ketua BURT DPR RI Anthon Sihombing (F-PG), Wakil Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso(F-PD), dan beberapa Anggota BURT DPR RI, diantaranya Rendy M. Affandy Lamadjido (F-PDI Perjuangan), Rita Zahara (F-Gerindra), Sartono (F-PD), dan Refrizal (F-PKS).

Share:

Novita Wijayanti: Gizi Buruk Masih Jadi Ancaman di Papua

gizi buruk masih jadi ancaman
Garudayaksa.com, Jakarta - Pemerintah terus melakukan penanganan wabah campak dan kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua. Tercatat, setidaknya 70 anak meninggal dunia akibat campak dan gizi buruk. 
Ketua DPP Partai Gerindra, Novita Wiijayanti, menyayangkan peristiwa yang hingga merenggut nyawa puluhan anak tersebut. Dia mengaku heran, bagaimana bisa ditengah pertumbuhan ekonomi yang disebut membaik, kasus gizi buruk malah terjadi. Apalagi, Papua merupakan daerah kaya raya yang memiliki tambang emas dan sumber daya alam melimpah lainnya 
"Kasus seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi," kata Novita, Minggu (28/1).
Dia pun menyebut, gizi buruk masih menjadi ancaman bagi segenap anak bangsa. Menurutnya, berdasarkan ambang batas yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO) menunjukkan, angka anak-anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi. Pada kategori kekurangan gizi menurut indeks berat badan per usia, angkanya mencapai 17 persen. Padahal ambang batas angka kekurangan gizi WHO itu 10 persen.
Sedangkan kategori kekurangan gizi berdasarkan indeks tinggi badan per usia. Dalam kategori ini, angka kekurangan gizi masih 27,5 persen dari ambang batas WHO adalah 20 persen. 
Ada pun dalam kategori kekurangan gizi yang terakhir adalah indeks berdasarkan berat badan per tinggi badan mencapai 11 persen, dan  terdiri dari kurus dan sangat kurus,dari ambang batas WHO adalah lima persen. "Seharusnya angka yang dirilis awal tahun lalu itu bukan hanya hitungan statistik. Tetapi jadi peringatan bagi pemerintah untuk melakukan aksi nyata mengatasi kekurangan gizi," tegas Novita.
Anggota Komisi V DPR RI ini juga meminta pembangunan infrastruktur tidak hanya menyentuh akses jalan tetapi juga kesehatan. Pusat layanan kesehatan juga harus dibangun hingga tingkat yang paling bawah. Sehingga masyarakat semakin mudah mengakses layanan kesehatan.
"Jangan ada lagi satu pun generasi penerus bangsa yang meninggal sia-sia akibat gizi buruk dan wabah penyakit. Pemerintah harus segera mengatasi masalah ini dan mencegah agar tidak terjadi lagi," kata Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah ini. 
Seperti diketahui, dari 70 korban meninggal itu, 65 anak meninggal akibat gizi buruk, empat anak karena campak dan satu orang karena tetanus. Data di Posko Induk Penanggulangan kejadian Luar Biasa (KLB) Asmat di Agats menyebutkan 37 anak meninggal di Distrik Pulau Tiga, 15 anak di Distrik Fayit, delapan anak di Distrik Aswi, empat anak di Distrik Akat dan enam lainnya meninggal di RSUD Agats.
Share:

showing

DAFTAR DAN DAPATKAN DOLLAR SEKARANG

Recent Posts

EMBRIYO

Unordered List

Komentar

Artikel Terbaru

Name*


Message*

loading...

Total Tayangan Halaman

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Label Cloud

Pages